Senin, 31 Oktober 2011

assalamualaikum wr wb

semoga anda menjadi orang yang bahagia dunia ahirat 
amin amin yaa robal allamiin..



Kamis, 07 Juli 2011

imam mahdi


Imam Mahdi Adalah Keturunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
penulis Al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin
Syariah Hadits 28 - Agustus - 2007 20:40:48

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
لاَ تَذْ هَبُ الدُّنْيَا حَتىَّ يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي
Dari Abdullah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan sirna dunia ini sampai ada seorang laki–laki dari keluargaku yg akan memimpin bangsa Arab nama sesuai dgn namaku.”

Hadits di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud rahimahullahu no. 4282 lihat Sunan Abu Dawud ta’liq Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dan Al-Imam At–Tirmidzi rahimahullahu no. 2156 lihat Mausu’atul Haditsisy Syarif Al-Kutubut Tis’ah .
Hadits ini merupakan potongan dari sebuah hadits yg selengkap adl sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ اللهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ يَوْمٌ - قَالَ زَائِدَةُ فِى حَدِيْثِهِ - لَطَوَّلَ اللهُ ذَلِكَ اليَوْمَ ثُمَّ اتَّفَقُوا حَتىَّ يَبْعَثَ فِيْهِ رَجُلاً مِنِّي - أَوْ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي- يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيْهِ اسْمَ أَبِى. زَادَ فِي حَدِيْثِ فِطْرٍ: يَمْلأُ اْلأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا. وَقَالَ فِى حَدِيْثِ سُفْيَانَ: لاَ تَذْهَبُ أَوْ لاَ تَنْقَضِى الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي. قاَلَ أَبُوْ دَاوُدَ: لَفْظُ عُمَرَ وَأَبِى بَكْرٍ بِمَعْنىَ سُفْيَانَ وَلَمْ يَقُلْ أَبُوْ بَكْرٍ: الْعَرَبَ
Dari Abdullah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Kalau saja tdk tersisa dari dunia ini kecuali sehari saja sungguh Allah akan memanjangkan hari tersebut sampai Allah mengutus kepada seorang laki2 dari keturunanku atau dari keluargaku. Nama sesuai dgn namaku dan nama ayah sama dgn nama ayahku.”
Terdapat tambahan pada hadits Fithr: “Yang akan memenuhi dunia dgn keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi dgn kedzaliman dan kelaliman.”
Dan berkata pada hadits Sufyan: “Tidak akan berakhir dunia ini sampai ada seorang dari keluargaku yg akan memimpin bangsa Arab nama sesuai dgn namaku.”
Abu Dawud mengatakan: “Lafadz dari jalan ‘Umar dan Abu Bakr semakna dgn jalan yg berasal dari Sufyan dan dlm hal ini hanya saja Abu Bakr tdk mengatakan/menyebutkan: lafadz الْعَرَبَ.

Jalur Periwayatan
Pada Sunan Abu Dawud beliau rahimahullahu meriwayatkan hadits ini dari jalan ‘Umar bin ‘Ubaid bin Abi Umayyah Ath-Thanafisi Abu Hafsh Al-Kufi Abu Bakr bin ‘Ayyasy bin Salim Al-Asadi Al-Kufi Sufyan bin Sa’id Ats-Tsauri Abu Abdillah Al-Kufi Za`idah bin Qudamah Ats-Tsaqafi Abu Ash-Shalt Al-Kufi dan Fithr bin Khalifah Al-Makhzumi Abu Bakr Al-Hanath Al-Kufi.
Semua meriwayatkan dari ‘Ashim bin Abi An-Najud Al-Asadi Abu Bakr Al-Muqri` Al-Kufi dari Zirr bin Hubais Al-Asadi Abu Maryam Al-Kufi dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dgn kedudukan sanad hasan shahih.

Diagram Periwayatan
Setelah memaparkan riwayat di atas Abu Dawud mengatakan: “Lafadz hadits ‘Umar bin ‘Ubaid dan Abu Bakr bin ‘Ayyasy semakna dgn lafadz hadits Sufyan bin Sa’id. Ha saja Abu Bakr tdk menyebutkan kata العَرَبَ .” Kemudian beliau menyebutkan riwayat yg semakna dari sahabat ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha dan Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu
Adapun dlm Sunan At-Tirmidzi beliau meriwayatkan dari jalan Sufyan Ats-Tsauri dari ‘Ashim bin Bahdalah dari Zirr bin Hubaisy dari Abdullah bin Mas’ud dgn lafadz: “Tidak akan berakhir dunia ini sampai seorang laki2 dari keluargaku yg akan memimpin bangsa Arab nama serupa dgn namaku.”
Abu Isa At-Tirmidzi rahimahullahu berkata: “Pada bab ini terdapat riwayat dari shahabat yg lain seperti ‘Ali bin Abi Thalib Abu Sa’id Al-Khudri Ummu Salamah dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhum. Dan Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullahu berkata bahwa hadits ini hasan shahih.
Kemudian dari jalan Sufyan bin ‘Uyainah dari ‘Ashim bin Bahdalah dari Zirr bin Hubaisy dari Abdullah bin Mas’ud dgn lafadz: “Akan memimpin seorang laki2 dari keluargaku nama serupa denganku.”
Kemudian terdapat riwayat dari ‘Ashim bin Bahdalah ia berkata: Abu Shalih telah mengabarkan kepada kami dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dgn lafadz: “Kalau saja tdk tersisa dari dunia ini kecuali sehari saja sungguh Allah akan memanjangkan hari tersebut sampai seorang laki2 dari keluargaku memimpin.”
Abu Isa At-Tirmidzi rahimahullahu berkata: “Hadits ini hasan shahih.”

Penjelasan Hadits
- Abdullah dlm hadits ini adl Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu sebagaimana disebutkan oleh Al-Mubarakfuri dlm Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi.
- Makna ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
حَتىَّ يَبْعَثَ فِيْهِ رَجُلاً مِنِّي أَوْ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي
“Hingga diutus pada seorang laki–laki dari keturunanku atau dari keluargaku.”
Dia adl Al-Mahdi keturunan dari Fathimah radhiyallahu ‘anha seperti yg tersebut dlm hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي، مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Al-Mahdi berasal dari keturunanku keturunan dari Fathimah.”
- Muncul perselisihan apakah Al-Mahdi itu anak keturunan dari Al-Hasan ataukah anak keturunan dari Al-Husain.
Al-Qari` dlm buku Al-Mirqah berkata: “Yang mungkin dlm hal ini adl menggabungkan antara dua nisbah Hasan dan Husain. Yaitu dari sisi ayah ia anak keturunan Hasan dari sisi ibu ia anak keturunan Husain. Hal ini sebagai bentuk pengkiasan terhadap perkara yg terjadi pada kedua anak Ibrahim ‘alaihissalam yaitu Isma’il ‘alaihissalam dan Ishaq ‘alaihissalam di mana para nabi dari Bani Israil semua dari anak keturunan Ishaq ‘alaihissalam. Adapun Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari anak keturunan Isma’il ‘alaihissalam. Kemudian beliau menduduki suatu tempat yg mewakili segenap para nabi yg berasal dari keturunan Ishaq. Dan inilah sebaik-baik sebagai pengganti. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjadi penutup para nabi.
Demikian pula tatkala nampak atau muncul banyak para pemimpin dan para pembesar umat dari anak-anak keturunan Husain mk Allah Subhanahu wa Ta’ala gantikan kepada Hasan dgn dianugerahkan bagi seorang anak yg menjadi penutup para wali dan menduduki tempat yg mewakili segenap orang2 pilihan yg berasal dari keturunan Husain.
Pendapat lain mengatakan tatkala beliau mengundurkan diri dari kekhalifahan Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam anugerahkan kepada beliau tanda kekuasaan yg menyeluruh. mk sisi keserasian secara menyeluruh adl nisbah ke-Imam Mahdi-an disetarakan dgn kenabian. Dan kedua sepakat utk menjunjung tinggi kalimat millah nabawiyyah .
Dan yg lbh memperjelas dari perkara ini adl hadits ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dari jalan Abu Ishaq ia berkata: ‘Ali bin Abi Thalib berkata –sambil melihat kepada putra Al-Hasan–: “Sesungguh anakku ini sayyid sebagaimana yg Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menamainya. Dan akan lahir dari keturunan seorang laki2 yg akan dinamai seperti nama nabi kalian. Ia menyerupai nabi kalian dlm hal fisik namun berbeda dlm hal sifat.’ Kemudian beliau mengisahkan bahwa ia akan memenuhi dunia dgn keadilan.
Walaupun hadits ini lemah namun terdapat hadits-hadits shahih yg menunjukkan keutamaan Al-Hasan di atas keutamaan Al-Husain. Di antaranya:
ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ وَلَعَلَّ اللهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Anakku ini adl sayyid dan semoga Allah akan mendamaikan dengan dua kelompok dari kalangan muslimin.”
Makna ucapan Nabi: يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي yakni يُوَافِقُ وَيُطَابِقُ اسْمُهُ اسْمِي. Arti nama sesuai dgn namaku yaitu Muhammad bin Abdillah. Pada kalimat ini terdapat bantahan yg jelas terhadap kaum Syi’ah Rafidhah dari sekte Al-Imamiyyah atau Itsna Atsariyyah yg berpendapat bahwa orang yg ditunggu ialah Muhammad bin Al-Hasan Al-‘Askari.
Makna ucapan Nabi: لاَ تَذْهَبُ adl لاَ تَفْنَى arti tdk akan musnah atau binasa .
Adapun makna ucapan:حَتَّى يَمْلِكَ العَرَبَ arti akan memimpin bangsa Arab. Dikhususkan penyebutan bangsa Arab krn mereka yg menjadi asal mula keturunan manusia dan yg paling mulia.
Hadits di atas menyebutkan bahwa muncul Al-Imam Al-Mahdi sebagai salah satu tanda hari kiamat seperti yg disebutkan oleh Al-Khathib At-Tibrizi Muhammad bin Abdillah dlm kitab Misykatul Mashabih bab Asyrathus Sa’ah Al-Fashlu Ats-Tsani no. hadits 5452.
Hadits di atas juga menerangkan dgn jelas bahwa Al-Imam Al-Mahdi yg akan muncul ialah seorang laki2 keturunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau dari keluarga beliau yaitu dari keturunan Fathimah dari keturunan Hasan. Nama dan nama ayah sama dgn nama dan nama ayah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia menyerupai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sisi fisik namun tdk sama dlm sifat. Wallahu a’lam.

Beberapa Hadits Dhaif tentang Al-Mahdi
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَِّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَكُوْنُ اخْتِلاَفٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيْفَةٍ، فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِيْنَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ، فَيَأْتِيْهِ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كاَرِهٌ، يُبَايِعُوْنَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ، وَيَبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِيْنَةِ، فَإِذَا رَأَى النَّاسُ ذَلِكَ أَتَاهُ أَبْدَالُ الشَّامِ وَعَصَائِبُ أَهْلِ الْعِرَاقِ، َيُبَايِعُوْنَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ ثُمَّ يَنْشَأُ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ أَخْوَالُهُ كَلْبٌ، فَيَبْعَثُ إِلَيْهِمْ بَعْثًا فَيَظْهَرُوْنَ عَلَيْهِمْ، وَذَلِكَ بَعْثُ كَلْبٍ، وَالْخَيْبَةُ لِمَنْ لَمْ يَشْهَدْ غَنِيْمَةَ كَلْبٍ، فَيَقْسِمُ الْمَالَ، وَيَعْمَلُ فِي النَّاسِ بِسُنَّةِ نِبِيِّهِمْ صَلَّى للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيُلْقِي اْلإِسْلاَمُ بِجِرَانِهِ إِلَى اْلأَرِضِ، فَيَلْبَثُ سَبْعَ سِنِيْنَ، ثُمَّ يُتَوَفَّى وَيُصَلِّي عَلَيْهِ الْمُسْلِمُوْنَ. قَالَ أَبُوْ دَاوُدَ: قَالَ بَعْضُهُمْ عَنْ هِشَامٍ: تِسْعَ سِنِيْنَ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: سَبْعَ سِنِيْنَ.
Dari Ummu Salamah istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Nabi beliau bersabda:
“Akan terjadi perselisihan saat wafat seorang khalifah mk keluarlah seorang laki2 dari penduduk Madinah melarikan diri ke Makkah. Kemudian manusia dari penduduk Makkah mendatangi dan mengeluarkan dari tempatnya. Kemudian mereka pun membai’at di suatu tempat di antara rukun Ka’bah dan Maqam Ibrahim sedangkan ia membenci hal itu. Setelah itu dikirimlah pasukan dari Syam namun pasukan itu dibinasakan oleh Allah di antara Makkah dan Madinah. Ketika manusia melihat hal itu mk ia didatangi oleh pemuka-pemuka negeri Syam dan Iraq utk membai’atnya. Tidak lama kemudian muncullah seorang laki2 dari kaum Quraisy yg didukung oleh paman-paman yg gigih. Akhir laki2 itu mengalahkan khalifah tersebut. Itulah pasukan yg tangguh. Dan sungguh merugilah bagi mereka yg tdk sempat turut serta dengannya. laki2 itu membagi-bagikan ghanimah serta mempraktikkan Sunnah Nabi dan meneguhkan Islam di muka bumi. Hal itu berlangsung selama tujuh tahun hingga akhir ia meninggal dan dishalati oleh kaum muslimin. Abu Dawud berkata: Sebagian dari Hisyam berkata: “Sembilan tahun.” Sebagian lagi berkata: “Tujuh tahun.”
قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - وَنَظَرَ إِلَى ابْنِهِ الْحَسَنِ - فَقَالَ: إِنَّ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ كَمَا سَمَّاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيَخْرُجُ مِنْ صُلْبِهِ رَجُلٌ يُسَمَّى بِاسْمِ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشْبِهُهُ فِي الْخَلْقِ وَلاَ يُشْبِهُهُ فِي الْخُلُقِ ثُمَّ ذَكَرَ قِصَّةً: يَمْلأُ اْلأَرْضَ عَدْلاً
‘Ali berkata –sembari ia melihat kepada anak yakni Hasan– lalu berkata: “Sesungguh anakku ini adl pemuka sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menamainya. Dan akan lahir dari keturunan seorang laki2 yg dinamai seperti nama Nabi kalian. Ia menyerupai wajah Nabi kalian namun berbeda dlm sifatnya.” Lalu ia menyebutkan sebuah kisah bahwa ia akan memenuhi bumi dgn keadilan. 1
عَنْ هِلاَلِ بِنْ عَمْرٍو قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ وَرَاءِ النَّهْرِ يُقَالُ لَهُ الْحَارِثُ بنُ حَرَّاثٍ، عَلَى مُقَدِّمَتِهِ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ مَنْصُوْرٌ، يُوَاطِىءُ - أَوْ يُمَكِّنُ لِآلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَمَا مَكَّنَتْ قُرَيْشٌ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَ عَلَى كُلِّ مُؤْمِنٍ نَصْرُهُ - أَوْ قَالَ: إِجَابَتُهُ -
Dari Hilal bin ‘Amr aku telah mendengar Ali radhiyallahu ‘anhu berkata berkata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Akan keluar dari negara yg berada di belakang sungai seorang yg bernama Al-Harits bin Harrats yg berada di depan seorang yg bernama Manshur. Ia mengukuhkan keluarga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana suku Quraisy memberikan kedudukan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wajib bagi tiap mukmin menolong –atau ia berkata: menaatinya–.”
Wal ‘ilmu ‘indallah wa fauqa kulli dzi ‘ilmin ‘alim.

Niat salat ini, seperti juga salat-salat lain, diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan ridha-Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.
Niat dilakukan di dalam hati ketika sedang takbiratul ihram (mengangkat tangan). Lafazh niat salat hajat:
أُصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعاَلَى
Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

[sunting]Bacaan Surat

Membaca Ayat Kursi dan surah Al-Ikhlash pada tiap rakaat. Diriwayatkan dari Wahiib ibn Al-Ward, ia mengatakan bahwa dari doa yang dikabulkan adalah seorang hamba yang salat 12 rakaat, ia membaca pada tiap rakaatnya ayat Kursi dan surah Al-Ikhlas.[1]

[sunting]Hadits terkait

Hadits Rasulullah SAW terkait salat hajat antara lain :
  • "Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian salat dua rakaat (Salat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat" ( HR.Ahmad )
  • “Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian salat dua rakaat (salat Hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi ? Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana.... (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
  • Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian salat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad cerita ini shahih)
  • Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian salatlah dua rakaat (salat hajat). Setelah itu, berdoalah....” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (salat hajat).” (HR Tirmidzi)

[sunting]

Sholat Hajat- Tata Cara

berdoa
Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat / keperluan, baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi. Agar hajat dikabulkan Allah, banyak cara yang dilakukan diantaranya adalah berdoa dan shalat.Shalat Hajat merupakan cara yang lebih spesifik untuk memohon kepada Allah agar dikabulkan segala hajat, karena arti shalat secara bahasa adalah doa.Firman Allah:”Dan mintalah pertolonganlah (kepada Allah) dengan sabar dan shalat” ( Al Baqarah : 45 ).
Cara Melaksakan Shalat Hajat :
Shalat hajat tidak mempunyai waktu tertentu, asal pada waktu yang tidak dilarang, misalnya setelah shalat Ashar atau setelah shalat Shubuh.Shalat hajat dilaksanakan dengan Munfarid (tidak berjamaah) minimal dua rokaat dan maksimal duabelas rakaat.Jika dilaksanakan pada malam hari maka setiap dua rakaat sekali salam dan jika dilaksanakan pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali salam dan seterusnya.Sabda Nabi saw:”Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat” (HR.Ahmad).
  • Niat shalat Hajat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram
  • “Aku niat shalat sunah hajat karena Allah”
  • Membaca doa Iftitah
  • Membaca surat al Fatihah
  • Membaca salah satu surat didalam al quran.Afadhalnya, rokaat pertama membaca surat al Ikhlas dan rakaat kedua membaca ayat kursi (surat al Baqarah:255).
  • Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali
  • I’tidal sambil membaca bacaannya
  • Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
  • Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya.
  • Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.
Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian  Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.Jika dilaksakan empat rakaat dengan satu salam maka setelah dua rakaat langsung berdiri tanpa memakai Tasyahhud awal, kemudian lanjutkan rokaat ke tiga dan ke empat, lalu Tasyhhud akhir setelah selesai membaca salam dua kali.
Setelah selesai shalat Hajat bacalah zikir yang mudah dan berdoa sampaikan hajat yang kita inginkan kemudian mohon petunjuk kepada Allah agar tecapai segala hajatnya.

sholat tahajud dan keutamaanya

Salah satu sholat sunnah yang memiliki nilai yang tinggi di mata Allah (insya Allah) adalah sholat tahajud. Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, setelah bangun tidur. Pelaksanaan sholat tahajud ini akan bernilai lebih jika dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir.
Sebelum perintah sholat lima waktu turun, Rasulullah Muhammad saw pernah memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan sholat tahajud. Hal ini tersirat dalam beberapa hadist:
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda : “ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
Bersabda Nabi Muhammad SAW : “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )
Selain itu, Allah sendiri juga berfirman: “ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)
Dalam hadist lain juga diterangkan mengenai jumlah rakaat pada pelaksanaan sholat tahajud. Pada dasarnya, jumlah rakaat sholat tahajud tidak dibatasi jumlahnya, dengan jumlah minimal 2 rakaat. Sedangkan dalam keterangan Said ibnu Yazib ra, Rasulullah Muhammad saw melakukan sholat tahajud dengan jumlah 13 rakaat, dengan perincian 2 rakaat sholat iftitah, 8 rakaat sholat tahajud, dan ditutup dengan 3 rakaat sholat witir.
Keutamaan Sholat Tahajud
Berdasarkan hadist Rasulullah Muhammad saw, sholat tahajud memiliki 9 keutamaan, yang terbagi menjadi 5 keutamaan di dunia dan 4 keutamaan di akhirat kelak. Hadist yang menjelaskan keutamaan sholat tahajud adalah: “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun 5 keutamaan sholat tahajud di dunia adalah:
  • Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
  • Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
  • Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
  • Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
  • Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Selain 5 keutamaan di dunia, sholat tahajud juga memiliki 4 keutamaan di akhirat kelak. Keutamaan sholat tahajud di akhirat kelak adalah:
  • Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
  • Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
  • Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
  • Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
Tata Cara Sholat Tahajjud
Pada dasarnya, gerakan atau tata cara sholat tahajud pun tidak berbeda dengan sholat-sholat sunnah yang lain: berwudhu, niat melakukan sholat sunnah tahajud, kemudian melakukan gerakan sholat seperti biasa mulai dari takbir hingga salam. Biasanya selalu dilakukan dengan 2 rokaat-2 rokaat (setiap 2 rokaat salam). Pada rokaat pertama setelah takbir membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjjutkan dengan surah lainnya. Pada rokaat kedua pun sama, membaca surah Al Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surah lainnya (yang kita hafal).
Perbedaannya hanyalah terletak pada niatnya saja. Karena untuk mengerjakan sholat tahajud tentu saja niatnya adalah mengerjakan sholat tahajud, bukan niat untuk mengerjakan sholat yang lain.
Jadi berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana niat sholat tahajud?”, maka jawabannya adalah berniat di dalam hati untuk mengerjakan sholat sunnah tahajud. Sedangkan masalah “Lafadz niatnya”, hal itu tidak ditentukan, karena tidak ada dalil yang memperkuat atau menerangkannya.
Setelah selesai mengerjakan shalat Tahajjud, perbanyaklah membaca istigfar dan dzikir kepada Allah SWT serta memohon kepada-Nya, kemudian membaca doa sesuai keinginan kita.

sholat tahajud dan keutamaanya

SHOLAT TAHAJJUD
Shalat Tahajud  adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas isya sampai menjelang subuh.
Jumlah rakaat pada shalat ini tidak terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya.
A. Pembagian Keutamaan Waktu Shalat Tahajud
Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 samapai jam 22.00
Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.
B. Niat shalat tahajud:
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”
C. Doa yang dibaca setelah shalat tahajud:
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya: “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah.
Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”
D. Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut:
Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih
Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”
E. Keutamaan Shalat Tahajud
Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)
Bersabda Nabi Muhammad saw:
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim)
Selain itu, Allah sendiri juga berfirman:
Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS Al-Isra’: 79)
Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
F. Kiat Mudah Shalat Malam/Qiyamullail
Agar kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan shalat malam, cobalah tips-tips berikut ini:
Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.
Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”
Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya.
Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.
Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan.
Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya.
NB : sebagai tambahan pamahaman tentang sholat tahajjud, dhuha saya link kan video tentang keutamaan tahajjud oleh ustadz arifin ilham agar suara tida bercampur “Pause” live musik di sebelah kanan anda…..
mudah mudahan bermanfaat